Halaman

Sabtu, 31 Desember 2011

Physics? Oh No!!!


Coret-coret dulu berbagi kisah yang mungkin bisa menginspirasi *ngarep*.  Kenal dengan Fisika? *terlalu kalau tidak*
Hmmm mendengar kata itu saja mungkin sudah membuat kita ogah untuk dekat2 apalagi buat teman-teman yang masih duduk di bangku sekolahan (atau mungkin di bangku kuliahan juga *hehe*). Ya, waktu saya SMA dulu Fisika memamng ‘dituduh’ sebagai matapelajaran yang paling sukar dan paling tidak disukai oleh para siswa dan siswi karena merupakan gabungan berbagai konsep ilmu pengetahuan lain. Jujur saya pun dulu tidak suka fisika *buka kartu* tapi menurut saya matematika justru lebih sulit daripada fisika.
Nah, kembali lagi pada titik awal(?) nah bagaimanakah cara supaya kita menyukai mata pelajaran / mata kuliah yang kita tidak sukai karena mau tidak mau, suka tidak suka kita akan tetap ketemu juga sama mereka kan?
Waktu saya masih SMA, sebut saja masih duduk di bangku SMAN 1 Pammana, guru Fisika saya pernah bilang begini atau maksud dari perkataannya seperti ini *kurang-lebih sepengingatanku*, “Jika kalian tidak suka pada suatu hal atau mata pelajaran jangan jauhi dia tapi dekatilah dia. Dengan kata lain sukailah mata pelajaran itu. Kalau kita suka akan lebih mudah untuk memahaminya dan dengan senang hati mempelajarinya.” Kurang lebih begitulah maksud dari perkataan beliau *maaf rekayasa sedikit soalnya kabur* *taboked*
Saya bisa simpulkan bahwa kita perlu ‘jatuh cinta’ dulu sama mata pelajaran itu baru untuk menunjang kualitas pemahaman kita tentang mata pelajaran/mata kuliha tersebut. Dengan cinta semua terasa mudah *asal jangan tai kucing rasa cokelat saja ==’*.Jadi jangan musuhi mata pelajaran yang tidak disukai tapi cobalah untuk menyukainya dengan memikirkan kepentingannya atau manfaatnya mungkin. Bagaimana dengan saya sendiri? Hmm biar saya tidak jago tapi saya sudah fall for fisika walau cuma sedikit dengan kata lain sudah suka fisika lah walau tak seperti saya suka Bahasa Inggris.
Sekian cerita saya mudah-mudahan bisa direnungkan *plak* paling tidak memotivasilah.
Sorry for wasting  your time reading my story. Have a nice day ^^


Pangeran Berkuda Putih

Tidak terasa berapa lama blog ini saya terlantarkan. Hmmm... Untuk menambah postingan *jujur* dan mengaktifkan kembali ini blog makanya aku posting juga ini cerpen (bisa dibilang begitu) yang aku tulis beberapa tahun lalu. Maaf kalau jelek soalnya amatiran.


PANGERAN BERKUDA PUTIH

            “ Pangeran berkuda putih, apaan tuh !?” Cerutuku.
            “ Apaan ? Ya pangeran impian semua gadis!” protes Hanna.
            “ Kayak di dongeng saja ada pangeran – pangerannya.Lagian jaman sekarang nunggang kuda mana keren, adanya tuh pakai Mercy, BMW, Ferari atau Kijang kek.” Aku mulai lagi.
            Temanku Hanna menceritakan tentang dirinya yang baru saja menemukan pangerannya. Tidak tahu deh pangeran betulan atau bohongan. Inikan bukan dongeng.
            “ Itu cuma perumpamaan saja.” Katanya sedikit kesal.
            “ Ooooo” bibirku membulat. “ Memangnya dia seperti apa sih, sampai bikin kamu seperti ini ?”tanyaku penasaran.
            “ Pokoknya aku sudah tidak bisa komentar apa – apa lagi deh.”
            “ Ya udah kalau kamu tidak bisa. Tapi kalau di samakan dia mirip sama artis siapa ?”
            “ Kalau di lihat dari artis dia itu perpaduan dari Tom Cruise, Tobey Maguire, Bred Pit, Leonardo Dicaprio, David Beckham, Anry Sevcenko, Alexander Dicaprio trus……”
            “ Udah – udah ! Tidak usah diteruskan.” Kataku memotong pembicaraan. Kalau diteruskan bisa – bisa aku tidak tidur malam ini.
            “ Eh, Put ! Memangnya  sampai sekarang kamu belum bertemu dengan pangeranmua ya?” tanya Hanna.
            “ Aku tidak seperti kamu lagi. Aku bukan tuan putri yang menunggu seorang pangeran berkuda putih datang  menemuiku.
            “Tapi, namamu kan  Putri!?”
Sudah dulu ya! Sudah malam nih. Da da bye bye!” aku menutup telepon sebelum Hanna mulai komat – kamit lagi.
            Kurebahkan tubuhku di kasur yang empuk dan kututupi dengan selimut bergambar logo club Juventus. Tak beberapa lama kemudian aku sudah terlelap.
            Kulihat  diriku berada di sebuah taman bunga istana yang penuh dengan bunga mawar yang beraneka.  Lalu terdengar derap langkah kaki kuda. Makin lama makin jelas. Lalu dari kejauhan ada sesosok banyangan yang sedang mengandarai kuda. Tampak makin jelas setelah dia mendekat.
            Sesosok tubuh tinggi tegap turun dari punggung kuda yang berwarna putih. Menghampiriku yang terkagum – kagum atas ketampanan pria itu. Entah siapa dia tapi aku rasa aku …….. belum sampai aku asyik sendiri dia telah meraih tanganku dan menciumnya. Muka memerah bagaikan tomat di kebun mami.
            Duh, romantisnya! Kayak pangeran dalam dongeng – dongeng aja! “Pangeran Berkuda Putih” pikirku.
 “Ternyata kau bernar nyata adanya, Pangeran”kataku masih setengah terpesona. Ternyata  campuran dari Tom Cruise, Tobey Maguire, Bred Pit atau apalah benar – benar ada. Lalu dia mengajakku  menunggang kuda. Terlebih dahulu aku dipersilahkan naik. Lalu menyusul dia dibelakangku.
Kami menunggang kuda mengelilingi padang rumput yang hijau. Begitu indahnya. Angin bertiup lembut. Aku makin tenggelam di dalam rasa bahagiaku sendiri.
Tapi tiba – tiba kudanya berlari sangat kencang tak terkendali. Terus berlari menerjang apa saja yang ada di hadapannya. Entah apa yang membuatnya menjadi seperti itu. Aku histeris. Lalu kuda itu meringkik sambil mengangkat kedua kaki depannya. Karena tak sanggup menahan tubuhku yang nambah 3 kilo, aku pun terjatuh ke tanah.
Bersamaan dengan itu aku terjatuh dari tempat tidurku. Aku terbangun dan mengelus – ngelus pantatku yang sakit akibat terjatuh di atas lantai semen yang keras itu.. Ternyata aku bermimpi bertemu dengan pangeran berkuda putih yang memang hanya ada dalam dongeng. 
 **************************
Ya begitulah kira-kira tulisan saya. Sorry for wasting your time reading my story *taboked*.
Have  a nice day ^^

Sabtu, 29 Januari 2011

Puisi : Kosong

Kala itu…….
Langit tak lagi biru
Matahari tak lagi menghangatkan
Awan tak lagi berarak
Kau tahu ……….
Cerah ditelan mendung
Harimu atau mungkin hatimu


Kala itu……
Hujan bukan lagi anugrah
Api tak lagi panas
Bumi tak lagi menopang
Kau tahu……
Tak ada tempat berpijak
Ragamu atau mungkin hatimu


Kala itu……..
Bulan enggan membagi sinarnya
Bintang bersembunyi di peraduannya
Malam bersenda gurau dengan kelamnya
Kau tahu……
Gelap yang menyesatkan
Matamu atau mungkin hatimu


Kala itu…….
Benci tak lagi membakar
Dendam tak lagi membara
Pilu tak lagi menyayat
Dan cinta tak lagi dipuja


Ya, kala itu………
Semuanya………
Segalanya ……..
Telah kosong…….