Halaman

Jumat, 06 Januari 2012

Plantae


PLANTAE

A. TUMBUHAN LUMUT ( BRYOPHYTA )
1. Ciri – ciri lumut antara lain sebagai berikut ;
  1. Habitat
Lumut hidup di tempat – tempat yang lembap di tanah dan pohon. Ada pula yang hidup di air tetapi ciri khas tumbuhan darat masih tampak, yaitu sporanya dilingdungi kitin untuk mencegah kekeringan

  1. Tubuh
Ø  Tumbuhan lumut belum digolongkan tumbuhan talus karena belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Ø  Sel – sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa
Ø  Pada tumbuhan yang tergolong lumut terdapat persamaan bentuk susunan gametangiumnya terutama susunan arkegoniumnya
Ø  Tidak terdapat xilem dan floem
Ø  Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar.
Ø  Rizoid tampak seperti rambut/benang – benang, berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam – garam.
Ø  Struktur sporofit terdiri atas, vahinula, seta, apofisis, kaliptra, dan kolumela.
Ø  Generasi gametofit adalah generasi haploid ( generasi n ) dan berupa tumbuhan lumut
Ø  Generasi sporofit adalah generasi diploid ( generasi 2n ) dan merupakan generasi penghasil spora.

  1. Reproduksi
Ø  Reproduksi vegetatif
Dengan menggunakan bagian talus tua yang memisahkan diri, kemudian tubuh menjadi talus baru. Contoh pada lumut hati
Ø  Reproduksi generatif
Dengan oogamimi, yaitu peleburan spermatozoid dengan ovum.

2.  Klasifikasi Tumbuhan Lumut
Ø  Kelas Hepaticeae ( lumut hati ). Contoh : Marchantia polymorpha
Ø  Kelas Musci ( lumut daun ). Contoh : Polytrichum densitolium dan Pogonatum microstamun
Ø  Anthocerotaceae ( lumut tanduk ). Contoh : Anthoceros laevis.


3.      Manfaat Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut tidak berperan langsung dalam kehidupan manusia, tetapi ada spesies tertentu yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati hepatitis, yaitu Marchantia polymorpha. Selain itu jenis – jenis lumut gambut dari genus Sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.

B. TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPHYTA )
1.      Ciri – ciri tumbuhan paku sebagai berikut;
  1. Struktur tubuh
Ø  Akar bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilingdungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang dapat dibedakan dengan sel – sel alarnya sendiri.
Ø  Batang pada sebagian besar jenis tumbuhan paku tidak tampa karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang. Mungkin menjalar atau agak tegak..
Ø  Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda.

  1. Habitat
Tempat hidup tumbhan paku di segala tempat, terutama di tempat – tempat yang lembap ( higrofit ) di tempat kering dan terbuks, di air, sebagai tumbuhan saprofit dan epifit ( menempel ).

  1. Reproduksi
Reproduksi tumbuhan paku dapat secara aseksual, yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma ( tunas ). Reproduksi secara seksual melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina.

2.      Klasifikasi Tumbuhan Paku
Ø  Kelas Psilophytinae ( paku purba )
Ø  Kelas Equisetinae ( paku ekor kuda )
Ø  Kelas Lycopodinae ( paku kawat/paku rambut )
Ø  Kelas Filicinae ( paku pakis )

3.      Manfaat Tumbutahn Paku
Ø  Sebagai tanaman hias, misalnya : paku suplir, paku sarang burung, dan paku simbar menjangan.
Ø  Sebagai tanaman untuk sayuran, misalnya : paku semanggi dan paku pakis
Ø  Sebagai bahan obat tradisional, misalnya : rimpang ( rhizoma ) paku Dryopteris untuk obat cacing
Ø  Dipergunakan sebagai pupuk hijau, misalnya paku Azolla pinnata bersimbiosis dengan alga Anabaena

Ø  Pembentuk batu bara, misalnya sisa – sisa pohon tumbuhan paku golongan Lepido dendrales yang telah tertimbun tanah ratusan tahun membentuk batu bara.
Ø  Untuk bingkai karangan bunga, misalnya paku tiang dan paku resam

C. TUMBUHAN BIJI ( SPERMATOPHYTA)
1. Ciri – ciri tumbuhan biji sebagai berikut :
Ø  Reproduksi generatif menghasilkan biji
Ø  Alat perkembangbiakan tampak jelas,ayitu bunga atau strobilus
Ø  Mempunyai akar, batang, dan daun sejati
Ø  Adanya berkas pembuluh
Ø  Kandung lembaganya terlindung di dalam ovula

2. Klasifikasi Tumbuhan Biji
            Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan biji dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu
  1. Gymnospermae ( Berbiji Terbuka )
Gymnospermaeterdiri dari :
Ø  Kelas Cycadinae. Contoh : pakis haji
Ø  Kelas Coniferae. Contoh : damar, cemara
Ø  Kelas Gnetinae. Contoh : melinjo
  1. Angiospermae ( Berbiji Tertutup )
Angiospermae terdiri dari 2 kelas, yaitu ;
Ø  Kelas monokotil ( berkeping satu )
Ø  Kelas dikotil ( berkeping dua )

Perbedaaan
Monokotil
Dikotil
a. Jumlah kotiledon
1 ( satu )
2 ( dua )
b. sistem akar
Akar serabut
Akar tunggang
c. Batang
Tidak bercabang dan tidak berkambium
bercabang dan berkambium
d. Jumlah kelipatan bunga
Kelipatan 3
Kelipatan 4 atau 5
e. Tulang daun berkas Pembuluh
Sejajar, melengkung
Menyirip, menjari
f. Berkas pembuluh
Tersebar
teratur

            Kelas monokotil meliputi famili, antara lain :
  1. Liliaceae, contoh : kembang sungsang
  2. Poaceae, contoh : padi
  3. Zingiberaceae, contoh : jahe
  4. Musaceae, contoh : pisang
 Kelas dikotil meliputi beberapa famili, antara lain :
a.       Malvaceae, contoh : lamtoro
b.      Moraceae, contoh : beringin
c.       Euphorbiaceae, contoh : karet
d.      Rubiaceae, contoh : kopi

3. Manfaat tumbuhan biji
Ø  Sumber makanan
Ø  Bahan minuman
Ø  Bahan sandang
Ø  Bahan obat – obatan
Ø  Bahan bangunan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar